!-- Facebook Pixel Code --> Skip to main content

SISTEM EKONOMI SYARIAH

SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Menjalankan startup islami atau perusahaan berbasis syariah dijaman yang tidak menerapkan islam secara kaffah ini memang memiliki tantangan-tantangan tersendiri.

Berikut beberapa tantangan perusahaan berbasis syariah yang dilansir dari buku Proud Of You, We Proudly Present Sharia Marketing Communication.

☆ Lingkungan makro yang belum mendukung ☆

Indonesia merupakan negeri muslim terbesar didunia yang mana mayoritas penduduknya sekitar 85% lebih adalah muslim, dan ini adalah angka yang sangat menggiurkan bagi perusahaan yang konsen dengan segmentasi muslim dan syariah. Jamaknya dengan segemtasi yang besar dan banyak seperti itu perusahaan yang bergerak dalam bisnis islam atau syariah harusnya mendapatkan kue yang berlimpah.

Namun ternyata faktanya menunjukan hal yang berbeda. justru perusahaan yang non-syariah yang lebih disukai oleh pasar muslim. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain

belum adanya edukasi yang menyeluruh terhdapa keuntungan perusahaan syariah baik secara mental maupun spritual. Sosialisasi perusahaan syariah sangat minim dibanding dengan perusahaan konvensional pihak penguasa tidak memberi bantuan dan dukungan yang serius dalam memajukan perusahaan syariah. belum adanya ikatan kesepahaman antar praktisi dan pelaku perusahaan syariah.

° Sistem ekonomi global yang tidak mendukung perusahaan berbasis syariah.°

Seperti yang kita ketahui perusahaan berbasis syariah sebelumnya tidak ada sama sekali baik di jaman Rasulllah maupun jaman pemimpin islam menjelang runtuhnya kekhalifahan islam. Perusahaan syariah benar-benar dikenal dan digunakan sekitar awal 90an. Kenapa hal ini terjadi? Dikarenakan jaman dulu sistem kekuasaan islam adalah syariah, tidak ada perusahaan satupun yang didalam kekuasaaan islam yang tidak berbasis syariah.

Jadi syariah bukan sekedar label nama ataupun sesuatu yang diada-adakan, tetapi benar-benar didukung dan diimplementasikan oleh pemerintah. Seperti layaknya label warung tegal, rumah makan padang ataupun sate madura yang hanya kita dapatkan diluar propinsi asal mereka. Jadi tanpa kita sadari, kita berada di negeri yang mayoritas muslim tapi hanya bangga dalam jumlah saja.

Banyak kalangan awam yang memahami perusahaan syariah hanya diindentikkan dengan perbankan, sedangkan yang lainnya menganggap perusahaan syariah sebagai perusahaan yang hanya bersifat spritual saja. ada seorang pakar marketing yang mengatakan perusahaan syariah adalah spritual universal! Hanya sebatas itu saja pemahaman mengenai syariah.

itulah beberapa tantangan perusahaan syariah, walaupun sudah sejak tahun 40an mulai dibuka perbankan syariah tanpa ribawi di Malaysia dan puncaknya saat keberhasilan implementasinya di Mesir pada tahun 1963.

Ayo dukung dan kembangkan fintech syariah pertama didunia

Comments